Belum Tuai Kejelasan, Aliansi Mahasiswa Lakukan Aksi Solidaritas di Polda

- Jumat, 16 Juni 2023, 05:38 PM
Aliansi Mahasiswa lakukan aksi solidaritas di depan Polda Jambi

Jambi, moxienews.id - Aliansi Mahasiswa Provinsi Jambi menggelar aksi tabur bunga dan orasi di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Jambi pada hari ini (16/6/2023).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kurangnya kejelasan dalam penanganan kasus pemukulan terhadap seorang mahasiswa bernama Yudha, yang dilakukan oleh oknum kepolisian saat aksi di Kantor Gubernur Provinsi Jambi pada tanggal 10 April lalu.

Dalam aksi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jambi, mereka menuntut keadilan dan transparansi dalam penyelesaian kasus tersebut.

Para mahasiswa mengenakan pakaian hitam sebagai simbol duka dan solidaritas terhadap Yudha, serta membawa spanduk yang bertuliskan "Polda Jambi Krisis Integritas".

Aliansi Mahasiswa mengecam tindakan pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi terhadap Yuda sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

Gema petani juga turut menyuarakan pandangannya bahwa masalah ini adalah masalah serius secara umum.

Mereka menyoroti beberapa faktor fundamental yang terkait, seperti kebebasan demokrasi yang terancam dan tindakan kontraproduktif yang dilakukan oleh aparat keamanan.

Aliansi Mahasiswa Provinsi Jambi menuntut agar kasus ini ditangani secara serius dan transparan, serta pihak yang bertanggung jawab diusut tuntas dan dijatuhi sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Mahasiswa Merah yang juga bergabung dalam aksi tersebut menyatakan, "Aksi ini kami lakukan atas dasar mengecam dan menolak tindakan represif yang dilakukan pihak pengamanan pada aksi 'tolak Perpu Cipta kerja', 10 April 2023. Sejatinya, menyampaikan pendapat dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Vickry Haykal.

Mereka menuntut usut tuntas kasus penganiayaan terhadap mahasiswa dan tindakan tegas terhadap oknum polisi yang tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan dengan benar pada aksi "tolak Perpu Cipta Kerja" tanggal 10 April 2023.

Mahasiswa Merah berharap agar tidak ada lagi kasus penganiayaan oleh aparat keamanan dengan dalih pengamanan, dan menolak adanya pembenaran atas tindakan penganiayaan tersebut.

Koordinator aksi, Yuda, mengatakan, "Kami sangat kecewa dengan lambatnya penanganan kasus ini. Sudah hampir dua bulan sejak kejadian pemukulan terhadap saya, namun belum ada kejelasan mengenai proses hukum yang dilakukan terhadap oknum polisi yang terlibat. Kami meminta agar pihak kepolisian segera bertindak tegas dan memberikan keadilan kepada saya dan seluruh mahasiswa di Jambi."

Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) juga menekankan pentingnya sikap profesional dan tegas dari pihak kepolisian, khususnya Polda Jambi, dalam menangani kasus pemukulan ini.

“Kami menolak adanya tindakan anarkis dan arogansi dari aparat keamanan, serta memperingatkan bahwa tidak boleh ada lagi korban atau pelaku selanjutnya dalam kasus serupa,” ujar Carlos Ketua LSMM Jambi.

Bona yang merupakan Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Jambi mendesak Kapolda Jambi untuk segera menindak tegas oknum aparat yang melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa pada 10 April 2023.

“Kami menyoroti bahwa tindakan kekerasan tersebut telah mencederai nama dan kode etik profesi Polri, yang dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terutama mahasiswa terhadap Polda Jambi. Kami mendesak Kapolda Jambi untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum aparat yang terlibat,” Tegasnya.

Selain itu, Mahasiswa yang bernama Dino Dwi Yandi menyampaikan keprihatinan terhadap penurunan kinerja dan integritas Kepolisian. Mereka berpendapat bahwa reformasi di tubuh Polri sangat diperlukan guna mengatasi masalah yang ada dan memastikan institusi kepolisian tetap menjadi penjaga keamanan dan stabilitas negara.

Aliansi Mahasiswa Provinsi Jambi berharap aksi tabur bunga dan orasi mereka dapat menjadi panggilan bagi pihak berwenang agar mengambil tindakan yang tepat dan memastikan kasus pemukulan terhadap Yuda diselesaikan dengan adil.

Mereka berjanji untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan siap melakukan aksi lanjutan jika tidak ada tindakan yang memadai dari pihak berwenang. Dengan demikian, kasus pemukulan terhadap mahasiswa oleh oknum polisi menunjukkan perlunya penegakan hukum yang adil dan menjaga integritas institusi kepolisian.


Tags

Artikel Terkait

Artikel Populer

Artikel Terbaru Lainnya

X